Assalamu'alaikum Wr. Wb. ----- SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MADRASAH IBTIDAIYAH WATUAGUNG KECAMATAN WATULIMO ----- Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua!

Sabtu, Januari 18, 2025

3 Amalan di Bulan Rajab menurut Imam Baihaqi

Posted by ADMIN On Sabtu, Januari 18, 2025


Bulan Rajab sedang menghampiri umat Islam dengan keistimewaan dan kemuliaan yang dimilikinya. Di antara 12 bulan dalam penanggalan hijriah, Rajab menempati posisi khusus sebagai salah satu dari empat bulan haram (asyhurul ḫurum).

Keempat bulan ini, yaitu Muharram, Rajab, Zulhijah, dan Zulkaidah. Pada bulan haram, umat Islam diharamkan untuk berperang dan melakukan tindakan kekerasan, menjadikan Rajab sebagai periode untuk menebar kedamaian dan menguatkan ikatan persaudaraan.

Imam Abu Bakar al-Baihaqi dalam kitab Fadhail Al-Auqat, halaman 77 menjelaskan ada beberapa amal sunnah yang bisa dikerjakan di bulan Rajab.

1. Melaksanakan Puasa
Imam Baihaqi dalam menjelaskan sebuah hadits, Nabi bersabda bahwa berpuasa satu hari di bulan Rajab sama dengan berpuasa satu tahun. Artinya, berpuasa di bulan Rajab memiliki pahala yang sangat besar, yaitu sama dengan pahala berpuasa selama satu tahun penuh. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Rajab adalah bulan yang sangat istimewa dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah.

Selanjutnya, berpuasa bulan Rajab juga dapat membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka. Berpuasa di bulan Rajab dapat membawa seorang hamba kepada kebaikan dan menjauhkan dari keburukan. Hal ini dikarenakan puasa dapat melatih seorang hamba untuk menahan hawa nafsu, mengendalikan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ رَجَبٍ كَانَ كَصِيَامِ سَنَةٍ، وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيَّامٍ غُلِّقَتْ عَنْهُ سَبْعَةُ أَبْوَابِ جَهَنَّمَ، وَمَنْ صَامَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ صَامَ عَشَرَةَ أَيَّامٍ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ، وَمَنْ صَامَ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا نَادَى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ قَدْ غُفِرَ لَكَ مَا سَلَفَ فَاسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ قَدْ بُدِّلَتْ سَيِّئَاتُكَ حَسَنَاتٍ، وَمَنْ زَادَ زَادَهُ اللَّهُ 

Artinya; "Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka itu seperti puasa setahun. Barang siapa berpuasa tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup darinya. Barang siapa berpuasa delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa sepuluh hari, maka tidak ada sesuatu pun yang dimintanya kepada Allah Azza wa Jalla kecuali Dia akan mengabulkannya. Barang siapa berpuasa lima belas hari, maka seorang penyeru dari langit menyerukan, "Telah diampuni dosa-dosamu yang telah lalu, maka mulailah kembali beramal. Dosa-dosamu telah diganti dengan kebaikan." Barang siapa menambah (puasa), maka Allah akan menambah (pahalanya)."

2. Memperbanyak Doa
Imam Baihaqi dalam kitab Fadhail Al-Auqat, menjelaskan terdapat sebuah hadits yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW selalu berdoa ketika memasuki bulan Rajab. Doa ini mengandung permohonan kepada Allah agar diberkahi di bulan Rajab dan Sya'ban, dan agar dipertemukan dengan bulan Ramadan.

Simak hadits berikut yang menerangkan doa yang dibaca Nabi Muhammad saban bulan Rajab;

أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُؤَمَّلِ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الشَّعْرَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْقَوَارِيرِيُّ , قَالَ: حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، حَدَّثَنَا زِيَادٌ النُّمَيْرِيُّ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ»

Artinya; "Telah mengabarkan kepada kami Abu Abdillah al-Hafidz, telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Muhammad bin al-Mu'ammil, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Fadl bin Muhammad al-Sya'rani, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Qawariri, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Zaidah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ziyad al-Numairi, dari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah SAW jika memasuki bulan Rajab, beliau berdoa: "Allâhumma bâriklanâ fî rajaba wa sya’bâna wa ballighnâ ramadhâna,".

Doa ini dianjurkan untuk dibaca oleh umat Islam ketika memasuki bulan Rajab. Hal ini karena bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah. Bulan Rajab memiliki keutamaan yang lebih dibandingkan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh di bulan Rajab.

Lebih dari itu, Doa ini juga mengandung permohonan agar dipertemukan dengan bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan yang paling mulia dalam Islam. Pada bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Bulan Ramadan juga merupakan bulan yang penuh dengan rahmat, ampunan, dan berkah. Oleh karena itu, umat Islam sangat berharap untuk dapat bertemu dengan bulan Ramadan dan memanfaatkannya sebaik-baiknya.

3. Melaksanakan Shalat Sunnah
Imam Baihaqi, menjelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, dengan status hadits Hasan, dijelaskan tentang keutamaan malam bulan Rajab. Pada malam itu, orang yang beramal akan mendapatkan pahala seratus tahun. Amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam itu adalah shalat sunnah dua belas rakaat, membaca tasbih, tahmid, takbir, istighfar, shalawat kepada Nabi SAW, dan berdoa.

Shalat sunnah dua belas rakaat ini dikerjakan dengan dua rakaat salam. Pada setiap rakaat, membaca Al-Fatihah dan satu surat dari Al-Qur'an. Setelah selesai shalat, membaca tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar masing-masing seratus kali. Kemudian, membaca shalawat kepada Nabi SAW seratus kali, dan berdoa untuk dirinya sendiri apa saja yang dia kehendaki dari urusan dunia dan akhiratnya.

Lebih lanjut, hadits ini juga menyebutkan bahwa jika seseorang melakukan amalan tersebut dan berpuasa pada pagi harinya, maka Allah akan mengabulkan doanya semuanya, kecuali jika dia berdoa untuk melakukan maksiat.

عَنْ أَنَسٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: " فِي رَجَبٍ لَيْلَةٌ يُكْتَبُ لِلْعَامِلِ فِيهَا حَسَنَاتُ مِائَةِ سَنَةٍ وَذَلِكَ لِثَلَاثٍ بَقِينَ مِنْ رَجَبٍ فَمَنْ صَلَّى فِيهَا اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ يَقُولُ: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، مِائَةَ مَرَّةٍ، وَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ مِائَةَ مَرَّةٍ، وَيُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِائَةَ مَرَّةٍ، وَيَدْعُو لِنَفْسِهِ مَا شَاءَ مِنْ أَمْرِ دُنْيَاهُ وَآخِرَتِهِ، وَيُصْبِحُ صَائِمًا، فَإِنَّ اللَّهَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءَهُ كُلَّهُ إِلَّا أَنْ يَدْعُوَ فِي مَعْصِيَةٍ
حَدِيثٌ حَسَنُ الْإِسْنَادِ فِي مِثْلِ هَذَا   

Artinya; "Dari Anas, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: "Di bulan Rajab terdapat satu malam, di mana orang yang beramal di dalamnya akan mendapatkan pahala seratus tahun. Malam itu adalah malam yang tersisa tiga hari dari bulan Rajab. Barang siapa yang shalat dua belas rakaat di malam itu, di setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan satu surat dari Al-Qur'an, kemudian membaca tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar masing-masing seratus kali, serta membaca shalawat kepada Nabi SAW seratus kali, dan berdoa untuk dirinya sendiri apa saja yang dia kehendaki dari urusan dunia dan akhiratnya, dan berpuasa pada pagi harinya, maka Allah akan mengabulkan doanya semuanya, kecuali jika dia berdoa untuk melakukan maksiat." [Hadits ini dinilai hasan li ghairihi].

Kendati demikian, terkait shalat sunnah rajab [Raghaib], tak bisa dipungkiri, terdapat pro dan kontra terkait pelaksanaannya. Ibnu Hajar al-Haitami, dalam kitab Tabyinul 'Ajab bima Warada fi Fadli Rajab halaman 36 berpendapat bahwa shalat raghaib, serupa dengan shalat sunah 100 rakaat pada malam nisfu Sya'ban, adalah bid'ah (tindakan atau tradisi yang tidak ada dasar dari agama). Maka, shalat raghaib dihukumi makruh (tidak dianjurkan), baik dikerjakan sendiri maupun berjamaah.

Akan tetapi Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin memberikan solusi. Ia mengatakan boleh melakukan shalat sunah biasa tanpa niat khusus sebagai shalat raghaib. Shalat Rajab mengacu pada kebiasaan warga Quds yang rutin melakukan shalat sunah saat masuk bulan Rajab. Tata cara melakukan shalat 12 rakaat layaknya shalat sunah pada umumnya, yaitu setiap 2 rakaat, maka satu kali salam.


Sumber: Myanto.ID

Rabu, Januari 15, 2025

Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MI Watuagung Tahun 2025

Posted by ADMIN On Rabu, Januari 15, 2025


Diberitahukan dengan hormat, bahwa Tahun Pelajaran 2025/2026 MI Watuagung Kecamatan Watulimo membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru dengan ketentuan sebagai berikut :
 
A. SYARAT PENDAFTARAN :

  1. Mengisi Formulir Pendaftaran (disediakan sekolah)
  2. Foto Copy Akta Kelahiran 1 lembar
  3. Foto Copy Kartu Keluarga (KK) 1 lembar
  4. Foto Copy Kartu KIP/KKS/KPS/PKH (Bagi yang memiliki)

 
B. TEMPAT PENDAFTARAN :

  • Kantor MI WATUAGUNG
  • D/a. RT.25 RW.08 : Dusun Suwur, Desa Watuagung - Watulimo

 
C. WAKTU PENDAFTARAN :

  • Pendaftaran secara Online dibuka mulai saat ini dan ditutup sewaktu-waktu jika Kuota sudah terpenuhi.
  • Hal-hal yang belum jelas bisa ditanyakan melalui Telp./SMS/Whatsapp ke nomor: 082236345909 (Bpk. Mustarom, S.Pd.I)
  • Pendaftaran juga bisa dilayani dengan langsung datang ke sekolah yaitu setiap hari Senin s/d. Sabtu mulai pukul 08.00-11.00 WIB
  • Untuk Pendaftaran Online bisa melalui Nomor HP/WA di bawah ini :

1. Bapak Mustarom - HP. 082236345909
2. Bapak Eko Purwanto - HP. 085649622682
3. Ibu Khusnul Khotimah - HP. 085746349184
4. Bapak Imam Nahrowi - HP. 085785617271
5. Ibu Lia Ernawati - HP. 082337593527
6. Ibu Anik Tutut Sholihah - HP. 082230821988
7. Ibu Dyah Nuryatin - HP. 081333076759

Ayoo Segera Daftarkan Putra dan Putri Bapak Ibu Semuanya!

Sabtu, Agustus 28, 2021

Pengertian Gerakan Literasi Sekolah

Posted by ADMIN On Sabtu, Agustus 28, 2021


Gerakan literasi sekolah adalah gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar (membaca dan menulis) agar warganya bisa selalu literat sepanjang hidup dengan melibatkan peran publik. 

Gerakan literasi sekolah ini wajib digalakkan karena minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia masih tergolong minim. Program literasi sekolah ini diharapkan mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini.

Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Tujuan gerakan literasi sekolah dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus.

1. Tujuan umum
Tujuan umum gerakan literasi sekolah adalah menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti para peserta didik agar menjadi insan literat sepanjang hidup melalui ekosistem literasi yang dibangun dalam gerakan literasi sekolah.

2. Tujuan khusus

Tujuan khususnya adalah sebagai berikut.

• Membentuk budaya literasi di lingkungan 
sekolah.

• Meningkatkan insan literat di lingkungan sekolah.

•Meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan sekolah melalui sekolah ramah anak yang menyenangkan.

•Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga keberlanjutan pembelajaran bisa selalu dihadirkan.

   ✓ Manfaat Gerakan Literasi Sekolah

Manfaat gerakan literasi sekolah adalah sebagai berikut.

•Memperkaya pengetahuan kosa kata.
Meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia.

•Menambah informasi dan wawasan baru.
Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata.

•Mengasah daya ingat melalui membaca.

•Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media.

   ✓ Prinsip Literasi Sekolah

Prinsip literasi sekolah merupakan pedoman yang mendasari gerakan literasi sekolah. Adapun prinsip literasi sekolah adalah sebagai berikut.

•Literasi sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya.

•Pelaksanaannya harus berimbang dengan berbagai jenis/ragam teks serta memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan peserta didik.

•Berlangsung secara terintegrasi dan menyeluruh untuk semua kurikulum.

•Literasi sekolah harus dijalankan secara berkelanjutan.

•Literasi harus disertai kegiatan kecakapan dalam berkomunikasi secara lisan.

•Dilakukan dengan mempertimbangkan keberagaman.

Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/gerakan-literasi-sekolah/

Jumat, Juli 30, 2021

ADA SYARAT DALAM MENUNTUT ILMU

Posted by ADMIN On Jumat, Juli 30, 2021


Syaikh Az-Zarnuji di dalam kitabnya Ta'lim Al -Muta'alim menuliskan sebuah syair dari Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu., dua bait syair yang artinya:

“Ingatlah! engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi enam syarat. 

1. Kecerdasan, yakni kecerdasan yang diberikan oleh Allah Swt (muhibatun minallah) dan kecerdasan yang didapat dengan usaha (muktasab)

2. Bersungguh-sungguh. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan. BegiMan Jada wa Jadda “Siapa bersungguh-sungguh pasti dapat”.

3. Kesabaran. Dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesabaran, sabar dalam belajar, sabar dalam diuji, sabar dalam segala hal yang kita alami dalam proses menuntut ilmu, sabar dalam menjalani hukuman sekalipun jika ada.

4. Biaya. Dalam menuntut ilmu tentu butuh biaya (bekal), tidak mungkin menuntut ilmu tanpa biaya (bekal). 

Contoh para imam, Imam Malik menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya untuk menuntut ilmu. Imam Ahmad melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara untuk mencari ilmu. Beliau janji kepada Imam Syafi’i untuk bertemu di Mesir akan tetapi beliau tidak bisa ke Mesir karena tidak ada bekal. Seseorang untuk mendapat ilmu harus berkorban waktu, harta bahkan terkadang nyawa.

5. Bimbingan Guru. Salah satu hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah bimbingan dari seorang guru. Terlebih belajar ilmu agama Islam, haruslah sesuai dengan bimbingan guru. Belajar Islam janganlah otodidak semata, karena akan menjadi bahaya jika salah memahami suatu teks ayat atau hadits.

Dikarenakan begitu pentingnya bimbingan guru, maka kita haruslah menghormati dan memuliakan guru. Hal ini semata-mata untuk mendapatkan ridha guru yang pada akhirnya akan mengantarkan kita kepada Allah.

6. Waktu Yang Lama. Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama. Tidak mungkin didapatkan hanya dalam hitungan bulan saja.

Imam Al-Baihaqi berkata:”Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”.

Imam Al-Qadhi ditanya: “Sampai kapan seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau menjawab: ”Sampai ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang kubur.”

Semoga kita mampu memahami dan mengaplikasikan syarat menuntut ilmu dari Imam Ali bin Abi Thalib Radhiyallaahu ‘Anhu tersebut.

Rabu, Juni 30, 2021

Tujuh Mauidhoh KH. Makhrus Ali Lirboyo

Posted by ADMIN On Rabu, Juni 30, 2021


Tujuh Mauidhoh Yai Makhrus Ali Lirboyo

1. Orang berumah tangga kalau ingin sukses itu kuncinya menghormati istri.

2. Orang kalau ingin hidup mulia hormati orang tua, khususnya ibu.

3. Ingat kalau kamu jadi pemimpin, tolong hindari 2 masalah:
Pertama, jangan sampai kamu mata duitan.
Kedua, jangan sampai kamu tergoda perempuan. Kalau bisa bertahan dari dua hal ini insyaallah kamu bakal selamat.

4. Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90 th dan Nabi Nuh sukses dalam waktu 900 th. Tetapi di dalam Al-Qur'an yang disebut ulul 'azmi adalah Nabi Nuh. Ini menunjukan perjuangan dilihat dari kesulitan, bukan dari jumlah murid.

5. Orang yang mempunyai ilmu sambil di riyadlohi dengan yang tidak di riyadlohi itu hasilnya beda. Riyadlohi yang paling utama adalah istiqomah.

6. Saya dulu waktu di pondok tidak pernah membayangkan akan jadi kyai, tidak pernah membayangkan akan menjadi orang kaya. Akhirnya menjadi orang mulia seperti ini saya takut. Jangan-jangan bagian saya ini saja, Diakhirat tidak dapat bagian apa-apa.

7. Ngajarlah ngaji!!! Kalau nanti kamu tidak bisa makan, ketho'en kupingku (potong telingaku)

Wallahu a'lam
Alfaatihah...

Sabtu, Mei 01, 2021

Khotmil Qur'an

Posted by Anik Tutut Sholihah On Sabtu, Mei 01, 2021

MISuwur News, pada tanggal 29 April 2021 bertepatan tanggal 17 Ramadhan 1442 H MI Watuagung mengadakan khotmil Qur'an.
.Acara Khotmil Qur'an dihadiri oleh para Gura dan siswa siswi MI Watuagung mulai kelas 1-6 dengan mematuhi protokol kesehatan. Mereka ada yang membaca Al-qur'an dan ada yang menyimak.
.Tujuan diadakan khotmil Qur'an karena bertepatan dengan nuzulul Qur'an atau diturunkan Al-Qur'an. Kita sebagai umat Islam diharuskan membaca dan mengamalkan Al-Qur'an. Dengan membiasakan membaca Al-Qur'an anak didik menjadi alhu Qur'ani.
.Al-Qur'an merupakan mukjizat yang terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril hingga sampai sekarang dijadikan sebagai pedoman umat Islam.
.Mari kita jadikan Al-Qur'an sebagai teman hidup dengan sering-sering membacanya dan sebagai saran kita untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kelak jadi penolong kita diakhirat. Amin...

.Demikian tulisan singkat dari saya semoga bermanfaat.